Text
Hidup Baru : Orang Kristen Dalam Konteks Kebudayaan Setempat
Bagaimanakah kita harus hidup sebagai orang Kristen dalam konteks kebudayaan kita? Lebih khusus lagi, ”Dalam kebudayaan setempat di mana kita tinggal sekarang ini juga”?
Pertanyaan ini sangat hakiki dan relevan dengan kekinian. Apalagi berkaitan dengan Indonesia sebagai satu bangsa yang Bineka Tunggal Ika lagi serba tradisi—budaya yang mau tidak mau harus bersosialisasi dengan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari.
Persentuhan dalam bersosialisasi itu mewarnai adat-istiadat, tradisi, budaya, keyakinan bahkan semua agama yang ada di Indonesia. Jadi, keberbagaian nuansa yang begitu kaya perlu dilestarikan, diasah, dan disesuaikan dengan kekinian nalar alkitabiah.
Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh penulis, ialah membukukan apa yang benar terjadi di bumi Papua—khususnya di antara suku Kombai dan Korowai.
Buku HIDUP BARU ini juga bicara tentang perjalanan sejarah suku Kombai dan Korowai yang serba orisinal, tapi harus menghadapi lompatan peradaban yang sangat jauh dan cepat—super modern. Bahkan lompatan nalar dari yang tradisional ke yang rasional dan alkitabiah.
Penyesuaian nalar kekinian dan relevansi peradaban keakanan yang terus berkembang, diantisipasi oleh penulis dengan visi imani. Ini pun akan Anda rasakan saat Anda sibuk membaca buku ini. Cocok untuk keluarga kampus yang haus pembaruan—khususnya warga seminari, STT, penginjil, pendeta… apalagi masyarakat Papua—seanteronya.
No other version available