Text
Selamat Berteman : 33 Renungan tentang Hubungan
Orang lain adalah neraka: menjengkelkan dan menyebalkan. Namun sebaliknya, orang lain juga bisa menjadi surga: menyenangkan dan membahagiakan. Itu bergantung pada apakah hubungan kita dengan dia bermusuhan ataukah berteman.
Kita hidup sambil berteman. Ayah dan putra bisa akrab seperti teman. Menantu dan mertua bisa bersahabat. Di tempat kerja ada teman. Tetangga bisa menjadi teman jalan pagi. Kita perlu teman.
Akan tetapi mustahil kita cocok berteman dengan sembarang orang. Hubungan baik hanya bisa lahir dan tumbuh dari itikad baik. Itikad baik itu harus datang dari kedua belah pihak.
Relasi, interaksi, dan komunikasi memang rumit. Banyak segi dan lika-likunya. Buku ini mengajak kita merenungkannya.
Berteman bukan sekedear berkenalan, bergaul, atau berbaik-baikan. Berteman memerlukan kematangan dan kebesaran jiwa. Kita belajar berteman dari seorang teman baik yang paling baik, yaitu Kristus. Sabda-Nya, ”Kamu adalah sahabat-Ku ...” (Yoh. 15:14).
Selamat berteman.
~ Andar Ismail, dalam kata pengantar.
No other version available