Agenda Allah bagi dunia ini ialah memulihkan segala sesuatu bagi kemuliaan nama-Nya. Agenda gereja dan agenda Allah seharusnya sama-sama klop. Seringkali gereja hanya ”menyentuh” jemaatnya sendiri tanpa peduli dengan masyarakat sekitar di mana Allah menempatkan mereka. Atau mungkin saja, mereka tidak tahu cara ”menyentuh” masyarakat sekitar dengan cara Yesus. Konsep Alkitab tentang pem…
Bagaimanakah kita harus hidup sebagai orang Kristen dalam konteks kebudayaan kita? Lebih khusus lagi, ”Dalam kebudayaan setempat di mana kita tinggal sekarang ini juga”? Pertanyaan ini sangat hakiki dan relevan dengan kekinian. Apalagi berkaitan dengan Indonesia sebagai satu bangsa yang Bineka Tunggal Ika lagi serba tradisi—budaya yang mau tidak mau harus bersosialisasi dengan sesamany…
Mungkinkah ada Seseorang yang sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita yang terdalam? Dorothy mengajak kita untuk menjumpai 18 pribadi unik dalam Alkitab yang dianggap paling bermasalah. Mereka membutuhkan kasih tanpa syarat dan pertolongan dari Seseorang yang sanggup mengeluarkan mereka dari lembah kekelaman. Mereka adalah orang-orang yang: • Hancur hatinya, hampa, putus asa, kesepian. …
Allah yang memperkenalkan diri dalam diri Yesus Kristus adalah Pencipta, Pemelihara, Pembaru, dan Penyelamat umat-Nya. Menerima Yesus Kristus berarti menerima karya keselamatan—dibarui—Allah dan ikut serta dalam misi-Nya sebagai komunitas misioner. Ikut serta dalam misi Allah berarti menjadi kawan sekerja Allah berdasarkan Amanat Agung bagi segala bangsa secara universal. Namun demikian,…
Tulisan Pilihan dari Global Missiology for the 21st Century (The Iguassu Dialogue) Tidak sedikit orang memahami misi sebatas pemberitaan Firman Tuhan atau kesediaan untuk berkorban demi orang lain. Itu memang pemahaman yang belum lengkap. Misi yang alkitabiah melibatkan dimensi yang lebih luas dan mendalam yang berakar pada pemahaman akan peran Allah Tritunggal—yakni Bapa, Anak, dan Ro…
Cepat atau lambat, sadar atau tidak sadar, kekristenan telah diserbu aneka ragam aliran kepercayaan (spiritualisme dan isme baru) yang dapat melemahkan iman kita. Kita perlu bijak menyikapinya. Sebagai garam dunia (Mat 5:13), kita wajib memperlengkapi diri agar tidak gagap penginjilan atau menjadi tawar.